HABITAT DAN RELUNG
A. HABITAT
Definisi habitat : Habitat suatu organisme adalah tempat
organisme itu hidup, atau tempat kemana seseorang harus pergi untuk menemukan
organisme tersebut. Istilah habitat banyak digunakan , tidak saja dalam ekologi
tetapi dimana saja. Tetapi pada umumnya istilah ini diartikan sebagai tempat
hidup suatu makhluk hidup. Contohnya habitat Notonecta (sejenis
binatang air) adalah daerah-daerah kolam, danau dan perairan yang dangkal yang
penuh ditumbuhi vegetasi. Habitat ikan mas (Cyprinus carpio) adalah di
perairan tawar, habitat pohon durian (Durio zibhetinus) adalah di tanah
darat dataran rendah. Pohon enau tumbuh di tanah darat dataran rendah
sampai pegunungan, dan habitat eceng gondok di perairan terbuka.
Tipe Habitat: Habitat tidak sama dengan tipe habitat.
Tipe habitat merupakan sebuah istilah yang dikemukakan oleh Doubenmire
(1968:27-32) yang hanya berkenaan dengan tipe asosiasi vegetasi dalam suatu
kawasan atau potensi vegetasi yang mencapai suatu tingkat klimaks. Habitat
lebih dari sekedar sebuah kawasan vegetasi (seperti hutan pinus). Istilah tipe
habitat tidak bisa digunakan ketika mendiskusikan hubungan antara satwa liar
dan habitatnya. Ketika kita ingin menunjukkan vegetasi yang digunakan oleh
satwa liar, kita dapat mengatakan asosiasi vegetasi atau tipe vegetasi
didalamnya.
Penggunaan Habitat: Penggunaan habitat merupakan cara
satwa menggunakan (atau ”mengkonsumsi” dalam suatu pandangan umum) suatu
kumpulan komponen fisik dan biologi (sumber daya) dalam suatu habitat. Hutto
(1985:458) menyatakan bahwa penggunaan habitat merupakan sebuah proses yang
secara hierarkhi melibatkan suatu rangkaian perilaku alami dan belajar suatu
satwa dalam membuat keputusan habitat seperti apa yang akan digunakan dalam
skala lingkungan yang berbeda.
Kesukaan Habitat: Johnson (1980) menyatakan bahwa
seleksi merupakan proses satwa memilih komponen habitat yang digunakan. Kesukaan
habitat merupakan konsekuensi proses yang menghasilkan adanya penggunaan yang
tidak proporsional terhadap beberapa sumberdaya, yang mana beberapa sumberdaya
digunakan melebihi yang lain.
B. RELUNG
Konsep relung (niche) dikembangkan oleh Charles Elton (1927)
ilmuwan Inggris, dengan pengertian relung adalah “status fungsional suatu
organisme dalam komunitas tertentu”. Dalam penelaahan suatu organisme,
kita harus mengetahui kegiatannya, terutama mengenai sumber nutrisi dan energi,
kecepatan metabolisme dan tumbuhnya, pengaruh terhadap organisme lain bila
berdampingan atau bersentuhan, dan sampai seberapa jauh organisme yang kita
selidiki itu mempengaruhi atau mampu mengubah berbagai proses dalam ekosistem.
Niche (relung) ekologi mencakup ruang fisik yang diduduki
organisme , peranan fungsionalnya di dalam masyarakatnya (misal: posisi
trofik) serta posisinya dalam kondisi lingkungan tempat tinggalnya dan keadaan
lain dari keberadaannya itu. Ketiga aspek relung ekologi itu dapat dikatakan
sebagai relung atau ruangan habitat, relung trofik dan relung multidimensi atau
hypervolume. Oleh karena itu relung ekologi sesuatu organisme tidak hanya
tergantung pada dimana dia hidup tetapi juga apa yang dia perbuat (bagaimana
dia merubah energi, bersikap atau berkelakuan, tanggap terhadap dan mengubah
lingkungan fisik serta abiotiknya), dan bagaimana jenis lain menjadi kendala
baginya. Hutchinson (1957) telah membedakan antara niche pokok (fundamental
niche) dengan niche yang sesungguhnya (relized niche). Niche pokok
didefinisikan sebagai sekelompok kondisi-kondisi fisik yang memungkinkan
populasi masih dapat hidup. Sedangkan niche sesungguhnya didefinisikan sebagai
sekelompok kondisi-kondisi fisik yang ditempati oleh organisme-organisme
tertentu secara bersamaan.
Relung (niche) adalah posisi atau status suatu organisme
dalam suatu komunitas dan ekosistem tertentu, yang merupakan akibat adaptasi
struktural, tanggap fisiologis serta perilaku spesifik organisme itu. Jadi
relung suatu organisme bukan hanya ditentukan oleh tempat organisme itu hidup,
tetapi juga oleh berbagai fungsi yang dimilikinya. Dapat dikatakan, bahwa
secara biologis, relung adalah profesi atau cara hidup organisme dalam
lingkungan hidupnya.
Dimensi-dimensi pada niche pokok menentukan kondisi-kondisi
yang menyebabkan organisme-organisme dapat berinteraksi tetapi tidak menentukan
bentuk, kekuatan atau arah interaksi. Dua faktor utama yang menetukan bentuk
interaksi dalam populasi adalah kebutuhan fisiologis tiap-tiap individu dan
ukuran relatifnya. Empat tipe pokok dari interaksi diantara populasi sudah
diketahui yaitu: kompetisi, predasi, parasitisme dan simbiosis.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar