JENIS HEWAN DAN
TUMBUHAN YANG MENDEKATI KEPUNAHAN
Setiap makhluk hidup mempunyai
ciri-ciri tubuh yang sangat menarik jika kita perhatikan, mengapa demikian?
Karena alat-alat tubuh baik luar atau organ tubuh bagian dalam disesuaikan
dengan tempat hidupnya. Lingkungan yang ditempati makhluk hidup untuk melakukan
kegiatan disebut habitat
Untuk dapat melangsungkan hidupnya,
setiap makhluk hidup memerlukan habitat yang sesuai. Perubahan lingkungan dapat
menyebabkan perubahan habitat sehingga tidak cocok/sesuai lagi dengan makhluk
hidupnya. Perubahan lingkungan dapat terjadi secara alamiah. Misalnya gunung
meletus, musim, pergantian siang dan malam dan perubahan lingkungan akibat
perbuatan manusia, misalnya perburuan hewan, penebangan hutan, pembangunan
jalan, pembangunan bendungan. Karena perubahan lingkungan ini maka terjadi
perubahan jumlah individu yang menempati suatu daerah tertentu. Maka sekarang
dikenal adanya istilah hewan dan tumbuhan langka atau mendekati kepunahan.
Hewan dan tumbuhan langka dan mendekati kepunahan biasanya dilindungi oleh
pemerintah dalam suatu tempat perlindungan karena jumlahnya di alam bebas
sedikit.
Hewan yang Mendekati Kepunahan
- Badak bercula satu (Rhinoceros sondaicus) dan badak bercula dua (Dicerorhinus sumatrensis).
![](file:///F:/ridwan/ekwan/1016666_467083510045721_1197146773_n.jpg)
- Cendrawasih
![](file:///F:/ridwan/ekwan/970205_467083430045729_2072697111_n.jpg)
Burung ini hidup menyendiri di
lembah-lembah pegunungan hutan tropis dan biasa bersarang di atas kanopi pohon
yang tinggi besar. Cendrawasih betina biasanya bertelur dua butir, mengerami
dan membesarkan anaknya sendiri. Bulu burung betina dan anak-anaknya berwarna
pucat dan mereka berkumpul dalam suatu kawanan agar tidak diganggu musuh.
Burung ini merupakan ciri khas dari
papua karena hidup di daerah pedalamam papua. Dengan maraknya penangkapan,
penebangan hutan, perkebunan sawit, dan pencarian kayu gaharu hutan di
pegunungan dan pedalaman Papua menyebabkan perubahan lingkungan tempat hidup
cendrawasih sehingga jumlahnya kian menurun dari tahun ketahun, selain itu
penurunan populasi Cendrawasih dikarenakan sifat reproduksi hewan tersebut
sangat lamban.
- Komodo (Varanus komodoensis)
Komodo, atau yang
selengkapnya disebut biawak komodo
(Varanus komodoensi), adalah spesies kadal terbesar di dunia yang hidup di pulau Komodo, Rinca,
Flores, Gili Motang, dan Gili Dasami di Nusa Tenggara. Biawak ini oleh penduduk
asli pulau Komodo juga disebut dengan nama setempat ora
Komodo termasuk reptil yang bentuknya
menyerupai biawak. Penyebaran hewan ini tidak luas hanya terdapat di Pulau
Komodo Provinsi Nusa Tenggara Timur. Jumlah komodo di alam bebas semakin
sedikit karena jumlah makanannya yang sedikit yaitu daging dan bangkai hewan
ternak, oleh karena itu oleh Pemerintah ditetapkan sebagai hewan yang
dilindungi.
- Jalak Bali (Leucopsar rothschildi)
Jalak bali termasuk burung yang
memiliki bulu yang indah, karena keindahannya burung ini banyak di tangkap oleh
pemburu liar untuk di jual atau di peliharan sendiri. Sehingga sekarang jumlah
burung ini di alam bebas semakin berkurang. Penurunan jumlah jalak bali disebabkan
karena habitat tempat burung ini.
Tumbuhan yang Mendekati Kepunahan
- Raflesia Arnoldi
Bunga Rafflesia hidup di Taman Nasional
Bengkulu, mempunyai ukuran dengan diameter bunga yang hampir mencapai 1 meter.
Bunga ini terkenal dengan sebutan bunga bangkai karena mengeluarkan bau busuk
yang menyengat. Bau busuk yang dikeluarkan oleh bunga digunakan untuk menarik
lalat yang hinggap dan membantu penyerbukan. Raflesia Arnoldi merupakan
tumbuhan parasit yang memerlukan inang untuk hidupnya. Saat ini kondisi habitat
Raflesia Arnoldi sangat memprihatinkan sehingga jumlahnya menurun drastis dari
tahun ke tahun. Menyusutnya habitat bunga tersebut di antaranya disebabkan
kegiatan manusia
- Pohon Cendana (Sanlallum album)
![](file:///F:/ridwan/ekwan/1013035_467083443379061_312085625_n.jpg)
Pohon cendana merupakan tumbuhan
kebanggaan dan ciri khas provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT). Pohon cendana
sekarang jumlahnya semakin berkurang sehingga digolongkan tumbuhan langka.
Kebijaksanaan pemerintah yang menetapkan seluruh kayu cendana dimiliki
pemerintah baik yang tumbuh alami atau di taman warga menyebabkan masyarakat
tidak terdorong untuk melestarikannya. Namun sekarang masyarakat dipersilakan
menanam sebanyak-banyaknya dan hasilnya sepenuhnya milik mereka.
USAHA YANG
DILAKUKAN UNTUK MENCEGAH KEPUNAHAN HEWAN DAN TUMBUHAN
Agar tidak terjadi kepunahan maka
pemerintah beserta instansi terkait melakukan usaha untuk mencegah terjadinya
kepunahan dengan beberapa cara, antara lain:
- Menetapkan suakamargasatwa sebagai tempat untuk melindungi hewan tertentu terutama yang sudah langka.
- Membuat cagar alam sebagai tempat perlindungan dan pelestarian hewan, tumbuhan, tanah dan air.
- Membuat hutan lindung sebagai tempat untuk melindungi air/daerah resapan air karena dihutan dengan tumbuhan yang menutupinya jika terjadi hujan maka air akan tertahan dan diserap tanah
- Inseminasi Buatan adalah perkembangbiakan pada hewan dengan cara menyuntikkan sperma dari hewan jantan pada hewan betina. Inseminasi buatan ini biasa dilakukan pada hewan mamalia terutama yang hampir punah karena jumlahnya di alam bebas yang semakin sedikit. Tidak semua orang dapat melakukan inseminasi buatan, biasanya dilakukan oleh dokter hewan di suatu lembaga pelestarian, misalnya kebun binatang.
- Kultur Jaringan adalah perkembangbiakan tumbuhan dengan cara memperbanyak sel tumbuh (jaringan) menjadi tumbuhan baru. Media tempat menumbuhkan sel tumbuh (jaringan) dikenal dengan media agar-agar yang telah ditambahkan beberapa unsur hara yang diperlukan tumbuhan.
- Berpartisipasi dalam pelestarian makhluk hidup. Pelestarian makhluk hidup bukan tanggung jawab pemerintah saja namun kita sebagai manusia dan makhluk Tuhan harus ikut menjaga kelestarian makhluk hidup dan lingkungannya. Apa saja yang kita dapat lakukan untuk melestarikan lingkungan dan makhluk hidup? Kita mulai dari lingkungan terkecil, misalnya rumah dan tempat tinggal kita dengan cara tidak membuang sampah sembarangan. Pemeliharaan hewan tertentu oleh pribadi misalnya memelihara orang utan, burung yang termasuk langka sebaiknya tidak dilakukan melainkan kita serahkan kepada lembaga yang bertugas menjaga kelestarian lingkungan misalnya kebun binatang. Memperbanyak jenis hewan tertentu yang biasa kita gunakan sebagai sumber makanan misalnya dengan berternak ayam, sapi. Kesadaran manusia akan pentingnya keseimbangan alam diharapkan sekali dalam usaha pelestarian makhluk hidup. Pemburuan liar yang dilakukan untuk menangkap hewan harus di hindari dan didukung dengan cara tidak membeli hewan langka dan bagian-bagian hewan tersebut. Dengan demikian usaha penjualan hewan langka menjadi terhenti
Tidak ada komentar:
Posting Komentar